Hampir setiap orang pernah mengalami stres di beberapa titik. Kondisi ini bisa disebabkan oleh tekanan pekerjaan, konflik dengan pasangan atau keluarga, hingga hal-hal sepele seperti menghadapi kemacetan di ibu kota. Namun, Anda harus berhati-hati untuk tidak meremehkan stres. Pasalnya, jika Anda terlalu stres, Anda bisa jatuh ke dalam kondisi depresi.
Ketahui perbedaan antara stres dan depresi
Mengenali perbedaan antara stres dan depresi dapat membantu Anda mengidentifikasi stres mental yang Anda alami. Berikut penjelasannya:
Apa itu stres?
Stres adalah respons tubuh terhadap situasi berbahaya, atau sesuatu yang nyata dan dirasakan. Saat Anda sedang stres, tubuh Anda akan membaca ancaman atau serangan. Tubuh akan melepaskan berbagai hormon dan zat kimia, seperti adrenalin, kortisol, dan noradrenalin.
Tujuan pelepasan hormon dan senyawa kimia adalah untuk mempersiapkan tubuh untuk tindakan fisik. Hal ini menyebabkan sejumlah reaksi fisik, termasuk peningkatan denyut jantung, pernapasan lebih cepat, ketegangan otot dan peningkatan tekanan darah.
Stres dapat membuat Anda merasa lebih termotivasi untuk menghadapi tantangan, tetapi juga dapat membuat Anda merasa putus asa. Pasalnya, setiap orang memiliki mekanisme yang berbeda untuk mengatasi stres.
Beberapa orang akan terbiasa dan mengatasi stres lebih baik daripada yang lain. Namun jika tidak berhasil diatasi, stres bisa berujung pada depresi.
Apa itu depresi
Depresi adalah penyakit mental yang memiliki dampak negatif pada beberapa aspek kehidupan pasien. Orang yang mengalami gejala ini biasanya akan merasa ingin bunuh diri. Kondisi ini harus ditangani dengan hati-hati agar tidak berakibat fatal.
Bagaimana cara mengatasi stres dan depresi?
Cara mengatasi stres sebenarnya termasuk perubahan gaya hidup. Stres umumnya tidak perlu diobati dengan obat-obatan dari dokter. Namun lain cerita jika pasien memiliki gangguan psikologis yang menyebabkan stres. Gangguan kecemasan misalnya.
Sedangkan jika Anda mengalami depresi, umumnya psikiater akan memberikan Anda obat antidepresan. Ada beberapa jenis antidepresan yang tersedia. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk menemukan jenis antidepresan yang tepat untuk kondisi Anda.
Jika antidepresan saja tidak efektif dalam mengobati depresi, dokter Anda mungkin akan meresepkan jenis obat yang berbeda. Penting untuk diketahui bahwa obat untuk depresi harus diminum sesuai dengan dosis dan durasi yang direkomendasikan oleh dokter.
Jadi jangan meremehkan kondisi ini dan mencari bantuan medis. Temui dokter dan profesional kesehatan mental lainnya segera jika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami stres dan depresi berkepanjangan, terutama jika pikiran untuk bunuh diri telah terjadi.